Berita Desa Kemadu

Kamis, 9 Februari 2023 Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu Kecamatan Sulang menggelar pengajian akbar dalam rangka haul Mbah KH A Syahid Sholihun ke – 19 dan Harlah pondok pesantren Alhamdulillah Kemadu ke – 71.

Beliau KH Ahmad Syahid Sholihun adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu.

Rangkaian haul diisi dengan berbagai macam kegiatan. Dimulai hari Sabtu 4 Februari 2023 kegiatan Haul di buka dengan parade marching band oleh para santri. Hari berikutnya ada Bahtsul Masail, lomba tingkat TK/ RA sekabupaten Rembang, lomba voly tingkat SMP/ MTs, Pildacil sekabupaten Rembang, Tawajuhan kubro, Khotmil Qur'an Bil Qhoib, Tahtiman Al-Imrithy, Tahtiman Alfiyah Ibnu Malik, Temu mutakhorijin mutakhorijat, bazar santri, dan puncak acara haul yaitu pengajian akbar pada hari Kamis 9 Februari 2023. Pengajian akbar digelar di halaman pondok dihadiri oleh ribuan jama'ah dari berbagai kota.

KH Abdul Wahab Kholil mewakili keluarga menyampaikan bahwa beliau menjadi saksi bahwa Mbah Kyai Syahid tidak pernah membeda-bedakan tamunya, semua tamu diterima dengan baik, serta senyuman khas beliau. "Saestu, kawulo nyekseni bilih Mbah yai Syahid meniko mboten pandang bulu, mboten mbedak-mbedakke tamunipun, sedoyo ditampi kanti senyuman khas beliau".  

"Untuk menjadi muslim Indonesia yang baik, saya kira cukup meniru Mbah yai Syahid ingkang kito hauli meniko", lanjutnya.

KH Ahmad Muwafiq dari Sleman Yogyakarta dalam mauidhohnya menyampaikan bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling baik, namun tidak menutup kemungkinan dengan berjalannya waktu manusia itu bisa menjadi tidak baik. "Sak kurepe langit sak mlumahe bumi, mulyane makhluk ora koyo bayi menungso, tapi mboten enten apes koyo apese bayi menungso". لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya", QS At-Tin ayat 4. Orang yang baik dan sholeh, meskipun sudah meninggal tetap membawa barokah untuk seluruh umat, dan Allah tidak akan melupakan orang orang yang selalu bersyukur kepada Allah SWT, contohnya Mbah yai Syahid. وعلى عبادالله الصالحين.

Dan diakhir mauidhohnya beliau menyampaikan, menjadi warga negara yang baik harus membangun kerukunan, membangun rasa cinta pada negara, menjaga keamanan dan perdamaian.

Mauidhoh kedua oleh KH Said Asrori dari Magelang. Pribadi yang sholeh seperti Mbah yai Syahid, merupakan sosok yang memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap Allah SWT, "I’tiqad Jazim".

" Seng kulo sumerepi pribadi sholeh nggeh kados Mbah yai Syahid meniko, ciri-cirinipun anggenipun kagungan i'tiqot utawi keyakinan luar biasa dateng Allah SWT". 

Semua kebaikan, keburukan, menyenangkan ataupun menyusahkan semua yang menjalankan adalah Allah SWT, semua makhluk yang ada di dunia yang menjalankan Allah SWT.

KH Said Asrori mengaku sejak kecil dirinya selalu diajak sowan Mbah Syahid minimal sekali dalam sebulan. Hal itu dilakukan semata-mata agar mendapat limpahan berkah Mbah yai Syahid.

“Meh minimal sak wulan pisan mesthi diajak pak Dhe kulo sowan mriki, mesthi disuguhi". 

Beliau juga menceritakan sosok Kyai Syahid yang selalu berzikir dengan kalimat Alhamdulillah. Apapun yang tejadi, yang keluar dari mulut Mbah yai Syahid adalah Alhamdulillah. 

Simbah KH Ahmad Syahid wafat pada Jumat Pon, 3 September 2004 bertepatan 17 Rajab 1424 H di usia 81 tahun. Mbah Kyai Syahid dimakamkan di sebelah pusara istri pertamanya, Simbah Nyai Hj. Shofiyah di komplek pondok.

Sepeninggal Mbah Kyai Syahid, Pondok Kemadu diasuh oleh istri kedua, Ibu Nyai Hj Rohmawati Syahid dibantu putra putrinya yaitu Gus M Luthfi Robi’ Akbar dan Neng Syafiqoh Zuhda Samiyah.